WAKIL Ketua MPR-RI,Dr. Ahmad Farhan Hamid, menyatakan, tempo dulu Aceh pernah berjaya bersama bendera Alam Peudeung (AP). Ini menujukkan sejak dulu Aceh sudah punya bendera sendiri dan memiliki nilai historis bersama bendera Alam Peudeung pada masa kejayaan Sultan Iskandar Muda.
Bahkan bendera Aceh itu diakui oleh dunia internasional yang pernah membesarkan dan menjayakan Aceh tempo dulu. Tentunya, semua masyarakat Aceh dapat memberikan penghargaan terhadap penciptaan bendera Alam Peudeung tersebut.
�Jadi nantinya jika persoalan bendera Aceh yakni bendera bulan bintang yang pernah digunakan oleh GAM, tidak ada titik terang dari Pusat maka lebih baik Aceh menggunakan bendera Alam Peudeung,� ungkap Wakil Ketua MPR-RI Dr. Ahmad Farhan Hamid, kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Namun kata dia, itu semua belum final karena saat ini tim dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh masih terus membahas terhadap persoalan bendera bulan bintang yang didesain oleh Tgk Muhammad Hasan Ditiro untuk menjadi bendera Aceh.
Menurutnya, yang paling penting dilakukan di Aceh saat ini adalah untuk mensejahterakan rakyat Aceh serta membangun kebersamaan demi kemakmuran masa depan Aceh.
�Sepengetahuan saya, kalau bendera alam peudeung mencerminkan keluhuran peradaban Aceh tempo dulu serta menggambarkan religiusitas masyarakat Aceh dan sampai sekarang itu masih ada,� terangnya.
Dia menyebutkan, saat ini peradaban Aceh sedikit mengalami kemunduran sehingga perlu dilakukan perubahan oleh semua pihak di Aceh.
Wakil Ketua MPR-RI Dr. Ahmad Farhan Hamid |
�Mungkin kalau menurut saya jika menjadikan alam peudeung sebagai bendera Aceh bisa membangkitkan kembali semangat masyarakat Aceh untuk membangun,� cetusnya.
Sambung dia, tempo dulu bendera alam peudeung pernah dikenal dan berjaya di Aceh serta terekam dalam berbagai sejarah Aceh. Begitu juga, tentang bendera bulan bintang yang digunakan oleh GAM dulunya mempunyai kenangan tersendiri dan terekam banyak di monumen-monumen peradaban dunia.
Berdasarkan catatan sejarah dari berbagai sumber, bendera resmi kerajaan Aceh tempo dulu adalah dasar merah dengan bulan bintang di tengah sebagai simbol Islam sama seperti Turki. Ini menunjukkan bahwa kerajaan Aceh berlandaskan Alquran dan Alhadist.
Sementara pedang merupakan lambang kedaulatan Aceh dan juga menunjukkan sifat orang Aceh yang tegas dan ditakuti oleh lawan-lawannya.
Ada istilah di Aceh; hudep saree matee syahid, salah narit peudeung peuteupat, salah seunambat teupeuroe dumna.
Penambahan pedang ini sebagai sifat orang Aceh diletakkan di bawah bintang bulan. Kesamaan bendera Turki dengan �alam peudeung� Aceh diakibatkan hubungan Aceh dan Turki begitu harmonis tempo dulu. (*/jpnn)