Ulama Al Azhar mengutuk pembongkaran makam salah seorang sahabat Nabi, Hujr bin Adi di Suriah.
Syaikh Manshur Mandur, dalam wawancaranya dengan TV Al Alam, Sabtu (4/5) mengatakan, �Selamanya posisi Al Azhar jelas dan menghormati seluruh Muslim. Sahabat Nabi Shallallahu �Alaihi wa Sallam memiliki kedudukan khusus di dalam Al Quran.�
Ditambahkannya, �Al Azhar mengutuk penistaan dan perlakuan tidak hormat terhadap jasad-jasad orang yang sudah meninggal khususnya sahabat besar Nabi Shallallahu �Alaihi wa Sallam. Pasalnya mereka memiliki derajat yang tinggi, dan Al Azhar juga menentang sikap-sikap seperti ini. Itu perbuatan haram, terlebih jika dilakukan terhadap makam sahabat Nabi Saw, Hujr bin Adi yang pernah bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu �Alaihi wa Sallam dan yang kedudukan tingginya jelas bagi siapapun.�
Menurut Syaikh Mandur, Pusat Riset Islam yang berada di bawah pengawasan Al Azhar juga akan mengumumkan sikap resmi Al Azhar menanggapi serangan dan penistaan itu dalam rapat pertamanya.
Kamis lalu, sejumlah orang menyerang makam Hujr bin Adi di Rif, Damaskus. Jasad sahabat Nabi Shallallahu �Alaihi wa Sallam yang menurut keterangan beberapa situs berita masih utuh seperti awalnya itu dipindahkan ke tempat tak diketahui.
Saling Tuduh
Pihak Basyar Al Assad menuduh kelompok-kelompok Mujahidin yang melakukan pembongkaran makam tersebut.
Namun, kelompok Mujahidin menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa rezim Syiah Basyar lah yang melakukan pembongkaran makan untuk mendiskreditkan para Mujahidin sebagaimana yang mereka lakukan atas kasus pembunuhan Syaikh Muhammad Sa�id Ramadhan Al Buthi.
Hujr bin Adi adalah salah seorang shahabat Nabi Muhammad Shallallahu �Alaihi wa Sallam yang ikut dalam Perang Al Qadisiyah di masa Khalifah Umar bin Khatthab dan berhasil menaklukkan daerah Maraj Al� Adzra, daerah Persia. | fimadani
0 komentar:
Posting Komentar