Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari ini mengatakan akar konflik antara Israel dan Palestina bukan masalah wilayah. Dia menyatakan konflik muncul sebab penolakan dari warga Palestina untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi.
"Akar konflik ini bukan masalah wilayah dan sudah dimulai jauh sebelum 1967," kata Netanyahu saat rapat dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (1/5).
Dia mengatakan kurangnya kemauan dari rakyat Palestina untuk mengakui Israel sebagai negara nasional orang Yahudi adalah akar dari konflik.
Pernyataan Netanyahu ini muncul menanggapi langkah Liga Arab untuk menghidupkan kembali dan memperbaharui setiap perjanjian damai dibuat pada 2002.
"Israel akan tetap menolak negosiasi berdasarkan jumlah penarikan beberapa wilayah yang disita saat Perang Enam Hari pada 1967," ujar Menteri Komunikasi Israel, Gilad Erdan.
Dia menyebut Israel tidak dapat memulai negosiasi setelah terlebih dahulu setuju untuk menyerahkan segalanya.
"Kalian lihat apa yang terjadi ketika kita meninggalkan Jalur Gaza (2005). Padahal kita sudah melakukan evakuasi tapi apa yang kita dapat? Roket," ujar Netanyahu.
"Jika kita mencapai kesepakatan perdamaian, saya ingin tahu apakah konflik pasti tidak akan berlanjut. Tidak ada lagi klaim dari Palestina setelah itu," jelas dia.
(al-arabiya/merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar