Di tengah laporan yang menunjukkan pejabat Myanmar terlibat dalam pembersihan etnis Rohingya di seluruh kota dan desa, pemimpin Buddha terkemuka di dunia, Dalai Lama, telah mengutuk kekerasan yang telah menyebabkan ratusan muslim tewas dan diperkirakan ribuan menjadi tunawisma di Myanmar.
Dalam sebuah wawancara dengan Channel 4 News, dia mengatakan kepada Cathy Newman, Rabu (24/4/2013) bahwa kekerasan terhadap Rohingya itu �salah�.
Namun, ketika ia ditanya apakah dirinya bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan kebrutalan di Burma (Myanmar) dan Sri Lanka, Dalai Lama mengaku pasrah.
�Teman saya, seorang ilmuwan di Argentina, telah berkata kepada seorang fisikawan di pertemuan beberapa tahun yang lalu bahwa dia tidak harus terikat pada keilmuannya. Itu artinya sama dengan saya Buddha tetapi saya tidak harus terikat ke iman saya karena saya kemudian bisa bersikap bias. Dan Anda tidak dapat melihat kebenaran dengan pikiran yang bias,� tambahnya.
Kadang-kadang, banyak konflik yang terjadi atas nama agama tetapi dalam kenyataannya mereka sebenarnya mungkin berbenturan karena perbedaan politik atau ekonomi, sambung dia.
Mengomentari biksu teroris U Wirathu yang dijuluki �Buddha bin Laden� dan telah menyulut ketegangan sosial antara umat Buddha dan Muslim Rohingya di Myanmar, Dalai Lama mengatakan ia tidak mempelajari kasusnya secara rinci tetapi ia mengutuk tindakannya.
�Apa yang dia (U Wirathu) lakukan adalah salah,� katanya, seperti dinukil Lensa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar