Home » , » Dia Aceh, Abraham Samad �ngaku� pernah Kedapatan mencuri

Dia Aceh, Abraham Samad �ngaku� pernah Kedapatan mencuri




img:tribunnews



BANDA ACEH - Siapa sangka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, pernah kedapatan mencuri. Dia mengambil lima batang kapur tulis saat masih sekolah dasar, namun guru yang melihatnya diam saja.



Merasa tidak masalah, Samad membawa pulang kapur itu. Namun, sesampainya di rumah, orangtua mengetahui ada lima batang kapur yang dibawa Samad.



Mengetahui kapur itu, orangtua mengingatkan Samad bahwa apa yang dilakukannya sama saja dengan mencuri, yakni mengambil sesuatu yang bukan haknya.



Keesokan harinya, ibunya membungkus kapur tersebut dan meminta Samad mengembalikannya ke sekolah.



�Kapur itu dibeli dengan uang negara, kamu harus kembalikan lagi ke sekolah,� tutur Samad menirukan teguran ibunya saat menceritakan pengalamannya di simposium antikorupsi di Universitas Muhammadiyah, Banda Aceh, Selasa (23/4/2013).



Samad mengaku, teguran dari ibunya itu masih membekas di hatinya. Pesan yang terkandung adalah, �Kita tidak boleh mengambil di luar hak kita, sekali pun itu milik negara.�



Menurut Samad, pendidikan antikorupsi itu harus dimulai dari hal-hal sepele, seperti pengalamannya itu. Pendidikan antikorupsi juga harus dimulai sejak dini dari keluarga, sehingga pesan yang disampaikan akan selalu membekas di hati.



Menurutnya pendidikan formal di Indonesia saat ini tidak efektif membangun jiwa antikorupsi. Sistem pendidikan yang hanya mengandalkan pendekatan kognitif, seperti standardisasi ujian nasional (UN) atau terpaku pada nilai-nilai akademik semata, sulit membangun karakter bangsa yang antikorupsi.



Padahal, kata dia, hakikat pendidikan itu bukan hanya nilai, tapi mampu membangun karekter anak didik. Proses membangun karakter ini yang sering dilupakan lembaga pendidikan selama ini, karena hanya berpaku pada nilai atau indeks prestasi.



"Tidak ada tempat di negeri ini yang terbebas dari korupsi. Korupsi ini terus mengalami evolusi, mulai korupsi sederhana sampai yang semakin canggih dengan pelaku orang-orang berpendidikan tinggi," katanya.



Simposium yang digelar serangkaian wisuda lulusan Sekolah Antikorupsi Aceh. Abraham Samad memaparkan kondisi korupsi di Indonesia semakin memprihatinkan, merajalela, meluas serta berlangsung sistematik dan terus berevolusi. | trbn/rol/okz







Like ? Tweet :










Join ? Follow :











Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Friends

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. test - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger