APAPUN alasannya, tak sepantasnya agama atau kepercayaan dijadikan bahan lelucon. Seperti yang dilakukan sebuah acara televisi di Norwegia.
Dimuat situs Al Arabiya, Selasa (23/4/2013), acara televisi "Anne-Kat" yang ditayangkan TV Norge memerintahkan lima fans berat Justin Bieber -- yang dikenal dengan istilah "Beliebers" untuk menghapus dandanan mereka, mengenakan jilbab, dan membaca apa yang diduga sebagai Kalimat Syahadat, keras-keras. Tentunya itu pura-pura.
Tak cuma agama, korbannya pun diminta mengatakan hal-hal jelek tentang idolanya. Para fans berat Bieber tersebut dipaksa mengatakan, "Justin Bieber haram dan mungkin seorang gay." Duh!
Haerland, pembawa acara Anne-Kat mengatakan, "kami ingin mengetahui sekuat apa keinginan para 'Beliebers' Norwegia mendapatkan sebuah tiket konser Justin Bieber."
Sontak apa yang dilakukan acara tersebut menyulut kontroversi. Tak hanya umat Islam yang sakit hati agamanya dijadikan bahan lelucon acara televisi, protes juga datang dari pendeta Halvor Nordhaug dari Gereja Lutheran Norwegia.
Ia mengecam keras acara tersebut. Kepada koran Norwegia, Dagen, ia mengatakan, "lelucon tersebut adalah contoh di mana ironi dan kurangnya rasa hormat (atas kepercayaan) berubah menjadi sesuatu yang tragis."
Menolak Minta Maaf
Meski memicu polemik, pihak acara televisi "Anne-Kat" menolak minta maaf atas perbuatannya itu.
Dalam wawancara dengan koran Dubai, 7DAYS, petinggi TV Norge (TV Norway) menyatakan mereka menolak minta maaf atas nama kebebasan berbicara dan berekspresi.
"Di Norwegia, kami punya apa yang namanya kebebasan bicara dan kebebasan berekspresi," kata Direktur Komunikasi TV Norge, Svein Tore Bergestuen.
"Reaksi yang kami dapatkan di Norwegia seperti yang kami harapkan -- setiap orang di sini mengerti, ini sekedar sketsa dan humor."
Namun, TV Norge mengaku telah menghapus klip video acara itu di YouTube, setelah mendapat laporan gadis-gadis yang jadi obyek penderita acara "Anne-Kat" mendapat ancaman.
0 komentar:
Posting Komentar