MENTERI Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku, negosiasi soal bendera Aceh merupakan dialog yang paling sulit dibanding persoalan lain. Sebab, pemerintah Provinsi Aceh tetap teguh pada pendapatnya untuk mempertahankan qanun (peraturan daerah) soal bendera.
"Dua sudah, tinggal 10 belum disepakati. Ini akan kita bahas satu per satu, mudah-mudahan semuanya bisa. Soal bendera itu yang paling sulit," ungkap Gamawan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).
Untuk membahas kembali, Gamawan akan mengundang Gubernur Aceh Zaini Abdullah agar bertamu ke kantor Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara. Di tempat itu, mantan Gubernur Sumatera Barat itu akan menawarkan sejumlah konsep yang diberikan pemerintah.
"Ya besok ada solusinya. Mudah-mudahan. Karena kita kan punya konsep yang kita tawarkan. Pokoknya jangan sama lah dengan bendera GAM itu," tandasnya.
Dia membantah saat ditanya salah satu konsep yang ditawarkan adalah pembagian proyek dan investasi di Aceh. Menurutnya, ada sejumlah program yang ditawarkan pemerintah kepada Zaini pada pertemuan besok.
"Tidak. Itu ada program-program yang tidak terkait dengan itu sebenarnya," kilahnya. | merdeka
0 komentar:
Posting Komentar